Hutang Terbesar di Dunia: Dari Individu, Korporasi Raksasa, hingga Negara Superpower - Purwana Tutor Web App Games utk Pemula
    Trik Kilat Kuasai Media Software Aplikasi, Website, Game, & Multimedia untuk Pemula...

Post Top Ad

Rabu, 24 September 2025

Hutang Terbesar di Dunia: Dari Individu, Korporasi Raksasa, hingga Negara Superpower

Hutang adalah kata yang kerap menimbulkan rasa ngeri sekaligus penasaran. Di satu sisi, hutang dapat menjadi alat finansial untuk mengembangkan usaha, memperluas aset, atau menopang pembangunan negara. Namun di sisi lain, hutang juga sering dianggap sebagai beban, jeratan, bahkan ancaman kebangkrutan. Death Run 3D Unblocked: The Adrenaline-Packed World of Reflex Gaming


Purwana.net: Hutang Terbesar di Dunia



Pertanyaan menarik kemudian muncul: siapa sebenarnya yang paling banyak berhutang di dunia? Apakah seorang individu miliarder yang nekat bermain dengan margin loan? Ataukah perusahaan raksasa yang menanggung beban ratusan miliar dolar AS? Atau bahkan negara superpower yang utangnya tembus puluhan triliun dolar?

Tulisan ini akan membedah secara lengkap—mulai dari level pribadi, perusahaan, hingga negara—siapa yang memegang “gelar” pemilik hutang terbesar, sekaligus bagaimana mekanisme penanggung jawabannya.

Hutang di Level Individu

Masayoshi Son: Miliarder dengan Hutang Pribadi Terbesar

Nama Masayoshi Son, pendiri sekaligus CEO SoftBank Group asal Jepang, sering disebut dalam daftar orang dengan hutang pribadi terbesar di dunia. Pada 2022–2023, laporan Bloomberg dan Financial Times mengungkap bahwa Son memiliki eksposur hutang pribadi sekitar US$5,1 miliar.

Angka ini tidak muncul karena Son “berbelanja konsumtif”, melainkan akibat strategi investasi yang rumit. Ia menggunakan margin loan—pinjaman dengan jaminan saham SoftBank—serta struktur kompensasi yang membuat dirinya secara pribadi menanggung risiko finansial.

Jika saham SoftBank turun, nilai jaminan ikut menurun, dan kreditur bisa memaksa penjualan sahamnya. Dengan kata lain, Son harus menanggung beban pribadi meski ia sekaligus pemegang kendali korporasi besar.

Siapa penanggung jawabnya?

  • Hutang ini ditanggung langsung oleh Masayoshi Son.

  • Kreditur hanya bisa menagih aset yang dipledge oleh Son, bukan harta perusahaan SoftBank.

  • Meski demikian, jika reputasi Son terguncang, efek domino dapat merembet ke kepercayaan investor SoftBank.

Fenomena ini menunjukkan bahwa bahkan miliarder pun tidak kebal terhadap “jebakan hutang”, apalagi ketika instrumen yang digunakan adalah pinjaman berbasis saham.

Hutang di Level Korporasi

Hutang perusahaan adalah hal yang wajar. Banyak perusahaan raksasa justru bertumbuh karena mengandalkan pinjaman untuk membiayai ekspansi. Namun, ada beberapa entitas korporasi yang mencatatkan angka hutang sangat luar biasa.

1. Fannie Mae & Freddie Mac

Dua nama ini mungkin asing bagi masyarakat umum di Indonesia, tetapi di Amerika Serikat, Fannie Mae dan Freddie Mac adalah raksasa. Keduanya merupakan Government-Sponsored Enterprises (GSE) yang fokus pada pembiayaan hipotek.

  • Fannie Mae mencatat hutang sekitar US$4,2 triliun.

  • Freddie Mac mencatat hutang sekitar US$3,35 triliun.

Hutang keduanya sebagian besar berasal dari portofolio hipotek yang mereka pegang dan jamin. Meski secara teknis ini adalah “utang perusahaan”, secara politik dan praktik, pemerintah AS memikul tanggung jawab besar karena sejak krisis 2008 keduanya berada dalam status konservatori.

2. Toyota dan Volkswagen

Beralih ke sektor otomotif, dua nama besar muncul: Toyota (Jepang) dan Volkswagen (Jerman).

  • Toyota: ± US$260–270 miliar hutang.

  • Volkswagen: ± US$220 miliar hutang.

Mengapa perusahaan otomotif bisa berhutang sebesar itu? Jawabannya ada pada captive finance unit. Toyota dan VW bukan hanya menjual mobil, tetapi juga memberi pembiayaan (leasing/kredit). Pinjaman untuk membiayai pembelian konsumen dicatat sebagai hutang korporasi, meski ada arus kas balik dari cicilan nasabah.

3. CITIC Group

Dari Tiongkok, muncul nama CITIC Group, konglomerat milik negara dengan utang sekitar US$390 miliar. Besarnya utang ini mencerminkan karakteristik ekonomi Tiongkok, di mana BUMN sering diberi akses pinjaman besar untuk menopang proyek infrastruktur dan ekspansi global.

4. Evergrande – Simbol Krisis

Kasus China Evergrande menjadi contoh ekstrem lain. Developer properti ini memiliki liabilitas lebih dari US$300 miliar. Namun berbeda dari Toyota atau Fannie Mae, Evergrande gagal mengelola utangnya. Pada Januari 2024, pengadilan Hong Kong memerintahkan likuidasi, dan pada Agustus 2025, sahamnya didelisting dari bursa.

Kisah Evergrande menjadi pelajaran tentang bahaya over-leverage di sektor properti, sekaligus dampaknya pada ekonomi Tiongkok.

Siapa penanggung jawabnya?

  • Pada perusahaan, tanggung jawab utama ada di entitas korporasi.

  • Pemegang saham tidak otomatis harus membayar hutang perusahaan.

  • Kreditor hanya bisa menagih aset perusahaan.

  • Pengecualian terjadi bila ada fraud atau garansi pribadi dari direksi.

Hutang di Level Negara

Jika berbicara soal “siapa yang paling banyak berhutang di dunia”, sebenarnya jawaban paling tepat ada pada kategori ini: negara.

1. Amerika Serikat

Sebagai ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat juga memegang rekor utang publik terbesar secara nominal. Pada Agustus 2025, total utang AS mencapai sekitar US$37 triliun, dengan debt ceiling yang dinaikkan menjadi US$41,1 triliun.

Utang ini tumbuh dari defisit anggaran tahunan, program stimulus, belanja militer, dan kebijakan fiskal lainnya. Yang menarik, sebagian besar obligasi AS dibeli oleh investor domestik (pensiun, bank, The Fed), meskipun Tiongkok dan Jepang juga memegang porsi besar.

2. Jepang

Jepang adalah contoh unik. Nominal utangnya sekitar US$9–10 triliun, lebih kecil dari AS, tetapi jika dibandingkan dengan ukuran ekonominya, rasio utang Jepang mencapai sekitar 235% dari PDB. Angka ini tertinggi di antara negara maju.

Namun pasar masih percaya pada Jepang karena utang ini sebagian besar dipegang investor domestik dan Bank of Japan.

3. Sudan & Yunani

  • Sudan mencatat rasio utang sekitar 252% dari PDB, menjadikannya salah satu yang tertinggi di dunia.

  • Yunani masih menanggung rasio utang sekitar 166% dari PDB, meski sudah turun dibandingkan puncak krisis Eropa pada 2010-an.

Siapa penanggung jawab hutang negara?

  • Hutang negara adalah kewajiban pemerintah.

  • Pembayarannya dilakukan melalui pajak atau penerbitan utang baru.

  • Tidak ada individu yang menanggung secara pribadi.

  • Jika gagal bayar (default), penyelesaiannya dilakukan melalui negosiasi dengan kreditor, Paris Club, atau IMF.

Analisis & Perbandingan

Menariknya, konsep “paling banyak berhutang” bisa menyesatkan jika tidak jelas indikatornya:

  • Pribadi: angka miliaran dolar sudah dianggap ekstrem (contoh: Masayoshi Son).

  • Perusahaan: angka ratusan miliar hingga triliun dolar bisa wajar, tergantung sektor (contoh: Fannie Mae).

  • Negara: angka triliunan dolar menjadi standar, bahkan mencapai puluhan triliun (contoh: AS).

Perbedaan penanggung jawab:

  • Pribadi: individu itu sendiri.

  • Perusahaan: entitas korporasi, kecuali ada fraud.

  • Negara: pemerintah sebagai institusi, ditopang oleh pajak dan kredibilitas fiskal.

Refleksi Sosial dan Ekonomi

Fenomena hutang terbesar di dunia mengajarkan kita beberapa hal:

  1. Hutang bukan selalu negatif. Toyota dan VW berhutang besar, tetapi tetap sehat karena ada arus kas balik.

  2. Struktur penting. Masayoshi Son berani ambil risiko pribadi karena sistem margin loan; inilah yang membuatnya unik dibanding miliarder lain.

  3. Kepercayaan adalah kunci. AS tetap bisa berutang triliunan dolar karena pasar masih percaya pada obligasi Treasury.

  4. Bahaya over-leverage. Evergrande menunjukkan bahwa jika ekspansi terlalu agresif tanpa arus kas memadai, perusahaan bisa runtuh meski raksasa sekalipun.

  5. Konsekuensi global. Hutang negara besar (AS, Jepang) bisa mempengaruhi stabilitas keuangan dunia, karena obligasi mereka dianggap aset aman.

Jadi, siapa orang atau entitas paling berhutang di dunia? Jawabannya tergantung perspektif:

  • Pribadi: Masayoshi Son dengan ±US$5,1 miliar.

  • Perusahaan: Fannie Mae (US$4,2 triliun), Freddie Mac (US$3,35 triliun), Toyota/VW (ratusan miliar).

  • Negara: Amerika Serikat dengan US$37 triliun, Jepang & Sudan tertinggi secara rasio PDB.

Hutang memang bisa menjadi pedang bermata dua. Ia bisa mempercepat pertumbuhan, tapi juga bisa menjadi beban jika tak terkendali. Pada akhirnya, baik individu, perusahaan, maupun negara, kuncinya adalah manajemen dan kredibilitas.

Post Top Ad